MEDAN – Pasca Pandemi Covid 19 beberapa bisnis Prostitusi pun perlahan kembali beroperasi di Kota Medan, selain di pusat-pusat hiburan malam seperti, Diskotik, Karaokean, Spa dan Hotel berkedok prostitusi pun kembali aktif. Seperti hal nya Sibayak Hotel yang berada di Jln. Nibung Raya. No. 40 Medan Petisah.
Berdasarkan pantauan awak media, hotel berkedok prostitusi ini telah kembali beroperasi usai lama tidak aktif diterpa pandemi covid-19 tahun lalu. Hotel tempat penyaluran “Nafsu Birahi” yang satu ini bukanlah rahasia umum lagi, dan jangan pernah berharap bisa menginap dihotel yang satu ini, karena ini bukanlah hotel pada umumnya yang menjediakan jasa penginapan, melainkan hanya khusus disediakan untuk pemuas nafsu birahi saja alias lari dari konsep hotel yang sebenarnya.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan awak media, ketika anda berkunjung ke hotel yang satu ini, sebenarnya tidaklah rumit, cukup datang parkir dan masuk dengan biaya pungli sebesar Rp.10.000-15.000 saja, anda sudah disuguhkannya pemandangan puluhan wanita berpakaian minim dan seksi yang menunggu di depan dan dalam kamar hotel sembari merayu manja agar anda masuk dan menggunakan jasanya.
Mengenai harga atau tarif jasa para wanita didalam hotel ini janganlah takut merogoh kocek, sebab tarifnya masih cukup terjangkau dan murah meriah kok, mulai dari Rp.50.000 hingga Rp.200.000 saja, atau sesuai kesepakatan bersama, anda sudah bisa masuk kamar untuk melepaskan nafsu birahi yang selama ini menumpuk diubun-ubun.
“Ayoklah bang, 200 ribu saja untuk empat gaya bang,” kurang lebih gitulah bahasa bahasa rayuan lembut yang keluar dari mulut para wanita didepan pintu kamar hotel memancing para tamu yang berkunjung untuk menggunakan jasanya.
Jika anda cocok langsung gasken saja, tapi kalau mau nawar lagi bisa nggak?, Masih bisa bro, soalnya ini bukan toko pakaian Matahari yang harga atau tarifnya telah di paku mati, terserah anda atur aja sendiri tarifnya sesuai kesepakatan.
# Omset Pemilik Hotel Sibayak dan Rekanan Mencapai Rp.360 Juta Perbulannya dan Rp.4,3 Miliar Pertahun
Meskipun sudah belasan tahun berdiri, Sibayal Hotel tetaplah terus berkembang dan beroperasi, bagaimana tidak, omset yang dihasilkan pemilik Hotel dan Rekanan nya pun tidak main-main, bisa mencapai Rp.360 juta perbulan dan Rp.4,3 miliar pertahun nya.
Wah ko bisa segitu ya omsetnya nggak mungkinlah hotel gituan bisa mencapai omset miliiaran rupiah pertahunnya..??
Itukan anggapan anda saja tidak mungkin, berdasarkan informasi narasumber yang layak dipercaya yang juga sekaligus rekanan pemilik kunci kamar hotel menjelaskan, bahwa para wanita yang berada didalam haruslah menyetorkan uang administrasi terlebih dahulu kepada menejer hotel An. Tarigan Rp.100 ribu s/d Rp.200 ribu permalam, lain lagi biaya untuk rekanan atau pemilik kunci kamar. Ketika biaya-biaya itu tadi sudah dibayar barulah wanita sang penjajal birahi wanita bisa berdiri di dalam kamar hotel.
Didalam Sibayak Hotel ada berkisar 60 kamar, dan omset perkamar itu Rp.200 ribu hanya untuk satu malam saja, adapun uang administrasi itu diberikan agar sang wanita bisa memperoleh kamar, kemanan dan kenyamanan bekerja sebagai PSK (Pekerja Seks Komersial). Kalau tak sanggup bayar administrasi, wanita itu akan diusir dan disuruh berjualan jasa dipinggiran jalan umum saja.
Itulah mengapa omsetnya mencapai miliaran rupiah pertahunnya, sebab seharinya saja sudah Rp.200 ribu perkamar, dan ada 60 kamar didalam, bagaimana bila sebulan, dan bagaimana pula jika setahun berjalan, hitung sendiri aja bro sampai tidak miliaran rupiah. Itu belum biaya pungli parkir dan masuk hotel ya, yang mana bukan rahasia umum lagi bila biaya parkir per sepeda motor didepan hotel sibayak adalah Rp.5 ribu dan tiket masuk Rp.10 ribu.
Menyoal siapa Rekanan bisnis Hotel Sibayak, mereka tak lain adalah sebagian awalnya para germo, tukang kredit dan preman yang berada diseputaran hotel tersebut, dan kerap bekerjasama dengan menejer hotel.
Awalnya terjadinya rekanan ini, bermula ketika dulu menejer hotel kalau ingin uang cash, bayar keamanan dan sebagainya bisa bekerjasama dengan para rekanan dengan cara bayar melalui kutipan administrasi kamar.
Atas dasar inilah pemikiran menejer hotel kemudian berkembang yang berlanjut jadi jual beli kamar atau bahasa umumnya pemegang kunci kamar. Jadi saat ini siapapun bisa menjadi rekanan di Sibayak Hotel termasuk anda kalau ada modal beli saham kamar didalam hotel.
Bagaimana caranya untuk dapat menjadi pemegang kunci kamar di Hotel Sibayak saat ini?, Anda Cukup cari saja rekanan hotel sebelumnya yang ingin menjual kunci kamarnya kepada anda dengan harga sesuai kesepakatan maka anda langsung menjadi rekanan dan mendapatkan income pasif dari biaya administrasi hotel.
Seperti diketahui sebelumnya, berdasarkan keterangan sumber, ada harga kamar yang dijual mulai dari Rp.15 juta hingga Rp.30 juta perkamarnya, dan prihal kamar ini adalah permanen selama anda tidak take over ke yang lain, dan hotel masih beroperasi, tentu hasilnya tidak main-main, anda bisa meraup untung saat ini hingga ratusan ribu perharinya jika memiliki satu kamar, dan bagaimana jika anda memiliki 10 kunci kamar, hitung sendiri aja.
#Tak Tersentuh Hukum, Jaringan Kuat, Pemilik Hotel Adalah Pengusaha Sekaligus Politisi
Selama beroperasi nya sibayak hotel hingga saat ini yang sudah belasan tahun berdiri, seperti nya tidak ada halangan berarti yang dapat menutup hotel ini. Kalaupun ada hanya razia-razia kecil saja ketika bulan Ramadhan atau Natal tiba. Selain itu tak ada tindakan berarti yang bisa menghentikan hotel ini beroperasi, baik itu Pemerintah Kota Medan ataupun Aparatur Hukum setempat semuanya samasekali tidak ada yang bisa menindak tegas keberadaan hotel yang satu ini.
Sebab selain memiliki jaringan yang cukup kuat dikalangan pemerintah dan aparat penegak hukum, Pemilik Hotel Sibayak bukanlah orang sembarangan, selain pengusaha, owner yang disebut-sebut bernama berinisial (LS) ini juga adalah seorang Politisi Partai, dan beberapa dekade sempat duduk sebagai anggota DPRD baik di tinggkat Kabupaten/Kota maupun Provinsi.
Jadi jelas kenapa Sibayak Hotel sampai detik ini masih lah beroperasi dan tak tersentuh hukum, karena selain Pemiliknya adalah orang terpandang dan kaya raya, Pemilik juga adalah seorang politikus partai yang mengenal banyak pentinggi pemerintahan dan aparatur hukum, jadi jelas untuk menutup Hotel Sibayak ini haruslah ada kekuatan lain yang besar sehingga dapat menindak tegas pengoperasian hotel tersebut untuk tidak kembali beroperasi. (JS)