Redaksi24Jam.Com_ Lombok Timur NTB
Anggota DPR RI dari Dapil Pulau Lombok, H Rachmat Hidayat, terus menjalankan panggilan hati untuk membantu dan berbagi kebahagiaan pada sesama. Politisi PDI Perjuangan tersebut benar-benar telah menjelma menjadi sandaran dan harapan bagi warga Pulau Seribu Masjid yang menderita lumpuh dan mengalami mobilitas yang terbatas akibat penyakit Sabtu (10/2/2024).
politisi kharismatik Bumi Gora ini memberi bantuan kursi roda elektrik untuk H Lalu Adil, warga Desa Sakra, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur. Dua tahun sudah, salah seorang tokoh masyarakat Desa Sakra tersebut, hanya bisa beraktivitas di sekitar tempat tidur lantaran tak bisa lagi berjalan.
Ini bukan kegiatan politik. Ini adalah panggilan hati untuk membantu saudara kita yang sedang membutuhkan,” ucap Rachmat.
Kepada Lalu Adil, Rachmat menyerahkan langsung bantuan kursi roda elektrik tersebut. Ketua DPD PDI Perjuangan NTB itu mendatangi kediaman Lalu Adil di Jalan Raya Sakra Induk, di Kecamatan Sakra, untuk membesuk sekaligus menyerahkan bantuan kursi roda elektrik yang harga satu unitnya kini mencapai Rp 30 juta. Bantuan tersebut merupakan program aspirasi Rachmat Hidayat melalui Kementerian Sosial, salah satu mitra kerja Rachmat sebagai Anggota Komisi VIII DPR RI.
Dalam penyerahan bantuan kursi roda elektrik ini, Rachmat Hidayat didampingi sejumlah tim advance-nya. Di antaranya, Bung Ayat dan Ahmad Amrullah, politisi muda PDI Perjuangan Lombok Timur yang lagi naik daun.
Di usianya yang kini 74 tahun, Lalu Adil tidak lagi leluasa bergerak. Dua tahun lalu, tubuhnya tertabrak pintu kendaraan roda empat. Hasil diagnosa dokter, tabrakan pintu kendaraan itu telah merusak jaringan syaraf di pinggang tokoh kelahiran 1950 tersebut. Semenjak itu, dua kaki Lalu Adil tidak kuat lagi menopang tubuhnya. Jika dipaksakan berdiri, tak sampai 30 detik, badannya sudah langsung limbung dan terjatuh.
Lalu Didik, putra sulung Lalu Adil, menyongsong kedatangan Rachmat di gerbang rumah dan menyalami politisi senior Bumi Gora ini dengan takzim. Digamitnya tangan Rachmat, lalu diajak langsung masuk rumah untuk menemui sang ayahanda. Rachmat mendapati Lalu Adil tengah berbaring di ranjang ruang tengah yang disulap menjadi kamar tidur.
Mengetahui yang datang Rachmat Hidayat, sontak Lalu Adil bangkit dari pembaringan. Rachmat bergegas dan segera merangkulnya. Sesaat keduanya bersalaman, lalu seperti dua orang yang sudah lama tidak bersua, keduanya langsung berbagi pelukan hangat.
Terkecuali kaki yang sudah sulit digerakkan, secara fisik, Lalu Adil masih terlihat segar. Dia masih berbicara dengan lantang. Dia bisa bertutur dengan fasih. Ingatannya terhadap peritiwa-peristiwa masa lampau juga masih begitu kuat. Tangannya juga masih leluasa bergerak dengan cekatan. Namun begitu, tubuhnya memang terlihat kurus.
Dari pertemuan itulah, diketahui bahwa Rachmat dan Lalu Adil, sesungguhnya adalah dua sahabat karib. Rachmat yang berasal dari Desa Rumbuk, Lombok Timur, menempuh pendidikan bangku SMP dan SMA di tempat yang sama dengan Lalu Adil. Lalu Adil satu tahun di atas Rachmat.
Saat di sekolah, Rachmat menyebut Lalu Adil sebagai pelindungnya. Terutama tatkala dirinya mendapat aksi perundungan dari teman-teman sekolah maupun kakak kelas. Sementara di luar sekolah, Lalu Adil adalah sahabat dan teman bermain sekaligus kawan karib tempat berbagi suka dan duka.
Satu hari sebelumnya, seseorang menghubungi Rachmat melalui sambungan telepon dan mengabarkan kondisi Lalu Adil. Mendapati kabar tersebut, Rachmat sangat terkejut. Tanpa ba bi bu lagi, politisi lintas zaman ini pun langsung menyiapkan kursi roda elektrik untuk sang sahabat, dan memilih mengantarkannya secara langsung.
”Bersahabat itu bukan hanya tentang berbagi kebahagiaan. Tetapi juga tentang saling menopang saat kesedihan datang. Kebersamaan itu mampu mengubah setiap beban menjadi ringan,” imbuh Rachmat.
Mantan Wakil Ketua DPRD NTB ini memang begitu. Jangankan seorang sahabat. Siapapun yang mendapatkan kemalangan, manakala diberi tahu, maka dengan segala daya dan upaya, Rachmat akan berusaha membantu.
Pekan lalu misalnya. Rachmat juga baru saja memberikan bantuan kursi roda elektrik untuk H Lalu Nasib, Dalang Wayang Sasak, yang diposisikan Rachmat sebagai penjaga maruah budaya masyarakat Sasak. Sebelumnya, puluhan kursi roda juga disebar dan diberikannya kepada warga lanjut usia dan penderita lumpuh layu di tiga kabupaten yakni Lombok Barat, Lombok Utara, dan Lombok Tengah.
Begitu banyaknya jejak-jejak tempat Rachmat berbagi kursi roda elektrik di Pulau Lombok, menyebabkan politisi yang sudah delapan periode menjadi anggota parlemen tersebut dijuluki ”Rachmat Elektrik”. Saking banyaknya penyandang disabilitas yang telah tibantu, khalayak juga menjuluki Rachmat sebagai ”Bapak Penyandang Disabilitas Bumi Gora”.
Tak Cuma itu. Jejak Rachmat juga tercatat pada ratusan rumah tidak layak huni yang telah dipugar menjadi rumah layak huni di seluruh kabupaten/kota di Pulau Lombok. Menyebar pula bantuan dari Rachmat untuk pembangunan tempat ibadah. Juga ruang-ruang kelas dan fasilitas untuk berbagai pondok pesantren. Termasuk juga menggelontorkan miliaran dana tunai untuk modal usaha produktif bagi pelaku usaha mikro di tingkat desa.
Toh, meski begitu, Rachmat menyebut, apa yang dilakukannya sebagai tindakan kecil belaka. Rachmat mengungkapkan, hanya ingin mewakafkan dirinya untuk kebaikan masyarakat Pulau Lombok. Rachmat ingin membawa dan menghadirkan berkah untuk sesama. Terutama mereka yang sulit untuk bergerak dan melakukan aktivitas sehari-hari.
Rachmat berharap, tindakan kecil yang dilakukannya tersebut, dapat turut membantu memperbaiki kualitas hidup mereka yang telah dibantu, dan memberikan sedikit kebahagiaan untuk mereka.
Dikatakan, bantuan kursi roda elektrik dan bantuan lainnya tersebut, diharapkan dapat membuat perbedaan dalam hidup orang lain. Politisi lintas zaman ini menekankan, dengan sedikit usaha dan kepedulian, sesungguhnya kita semua dapat memberikan kebahagiaan bagi orang lain, terutama bagi mereka yang membutuhkan.
Maka, tak berbilang jumlah apresiasi dan ucapan terima kasih yang datang untuk Rachmat. Politisi lintas partai pun angkat topi. Penghormatan tinggi diberikan kepada Rachmat, mengingat komitmennya yang sangat tinggi untuk bersedia menjadi tangan yang membantu, bahu yang menopang, dan hati yang mengerti saat warga di Pulau Lombok mengalami kesulitan dalam hidup mereka.
Dan jangan tanya, bagaimana bersyukur dan berterima kasihnya Lalu Adil, yang mendapat bantuan kursi roda elektrik dari Rachmat. Di usianya yang sudah senja, Lalu Adil mengungkapkan, kursi roda elektrik itu akan menemaninya dalam aktivitas ibadah. Dengan kursi roda elektrik tersebut, Lalu Adil kini bisa secara mandiri pergi ke Masjid untuk menunaikan Salat Jumat, dan salat berjamaah lima waktu, dan ikut kajian-kajian keagamaan.
Rona kegembiraan terlihat begitu terpancar dari wajahnya. Dengan cepat pula, Lalu Adil belajar mengoperasikan kursi roda yang digerakkan oleh tenaga baterai bertenaga listrik tersebut. Tak butuh waktu lama, ia pun sudah begitu mahir. Ucapan terima kasih juga datang dari sang putra sulung, Lalu Didik. Saking terharunya atas bantuan kursi roda elektrik untuk sang ayahanda, mata Lalu Didik terlihat berkaca-kaca.
Sebelum pamit, bapak dan anak tersebut dirangkul dalam pelukan sekali lagi oleh Rachmat. Dengan senyum dan lambaian tangan, Lalu Adil dan keluarganya melepas Rachmat yang hendak melanjutkan agenda lainnya sebagai Anggota DPR RI di Gumi Patuh Karya.
Sahabat adalah harta kita yang tak akan pernah ternilai harganya, pungkas ( red )